PALANGKA RAYA – Ikut serta memeriahkan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXII Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, PKQ, IAIN dan LPTQ gelar Seminar Nasional bertema “Menghidupkan Khazanah Peradaban Islam: Manuskrip Kuno Alquran dan Kitab Maulid Nabi di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah”.
Kegiatan ini, sukses digelar pada Kamis, 12 Desember 2024. Acara yang berlangsung di aula Asmaul Husna (Gedung Bundar) IAIN Palangka Raya ini, dihadiri ratusan peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum. Tidak ketinggalan, perwakilan LPTQ dari kab/kota se-Kalimantan Tengah juga turut berhadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara Pusat Kajian Al-Qur’an (PKQ) Kota Palangka Raya, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya, serta Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Kalimantan Tengah.
Acara ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya, yaitu: Prof. Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag. , Ketua Harian LPTQ Kalteng sekaligus Wakil Ketua MUI Kalteng, yang memaparkan pentingnya peran manuskrip Al-Qur’an dalam menjaga tradisi keilmuan Islam di Kalimantan Tengah. Kemudian Ali Akbar, MA , Peneliti Manuskrip dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang mengulas tentang Teknik dan metodologi penelitian manuskrip. “Beliau memaparkan model dan karakteristik manuskrip al-Qur’an yang ada di Kotawaringn Barat secara mendalam dengan pespektif filologi,” kata Dr. H. Akhmad Supriadi, MSI, Ketua Pusat Kajian Al-Qur’an kota Palangkaraya /Dosen IQT IAIN Palangka Raya.
Dia juga mengupas dengan materi menelaah manuskrip al-Qur’an kuno yanga ada di Kotawaringin barat melalui perspektif Rasm al-Qur’an. Sementara Saiful Lutfi, M.Pd. , (dosen IAIN/ Peneliti dari PKQ Kalteng, yang menyampaikan kesan-kesan dan pengalamannya dalam penggalian data manuskrip al-Qur’an dan naskah keislaman di Kotawaringin Barat.
Wakil Rektor IAIN Palangka Raya yang diwakili oleh Wakil Rektor Bid. Kemahasiswaan Dr. Ahmadi, M.Pd.I mengungkapkan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Menurut beliau, kajian tentang naskah dan manuskrip keislaman sudah saatnya digaungkan Kembali dalam penelitian-penelitian, khususnya di PTKIN.
Seminar ini ditutup dengan diskusi interaktif yang melibatkan peserta, para narasumber, dan tokoh masyarakat. Diharapkan, hasil seminar ini dapat menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut dalam rangka pelestarian manuskrip kuno dan tradisi keislaman di Kalimantan Tengah.
Tinggalkan Balasan