Mengapa Judi Online Diharamkan dan Bagaimana Cara Kita Terhindar?

Mengapa Judi Online Diharamkan dan Bagaimana Cara Kita Terhindar?

Oleh: KH Malkan Al Masqo S IP MAP

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللّٰهِ وَبَرَكَاتُه
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْإِنْسَانَ وَعَلَّمَهُ الْبَيَانَ، وَهَدَاهُ بِالْقُرْآنِ، وَحَرَّمَ عَلَيْهِ الْخَبَائِثَ وَالْمَعَاصِيَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ تَعَالٰى وَطَاعَتِهِ، فَاتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” ( Al Maaidah : 90 )
Hadirin jamaah Jumat rohimakumullaah
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW Pembawa umat dari kegelapan menuju cahaya iman yang terang benderang.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullaah
Di atas mimbar yang mulia ini, saya berwasiat kepada hadirin jamaah sekalian umumnya dan khususnya kepada diri saya sendiri, marilah kita senatiasa meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kita kepada Allah SWT. dengan cara menunaikan seluruh perintah-Nya dan menjauhkan diri dari segala bentuk larangan-Nya. Yaqinlah bahwa dengan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT kita akan bahagia dan selamat baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Perkembangan teknologi sekarang ini, di satu sisi memberikan dampak positif bagi penggunanya, tapi di sisi lain justru dapat memberikan dampak negative dampak yang buruk bagi masyarakat. Salah satu dampak negatif perkembangan teknologi adalah mudahnya mengakses perjudian atau judi online.
Sebenarnya, permainan judi sudah ada sejak dahulu. Namun sekarang bentuknya saja berbeda. Bahkan, judi online sudah seperti game online yang dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja melalui ponsel pintar masing-masing.
Dahulu, untuk berjudi seseorang harus pergi ke tempat-tempat tertentu dan melakukannya secara langsung. Kini, dengan internet, praktik perjudian telah berubah bentuk menjadi digital—bisa diakses dari rumah, kamar, bahkan dari tempat ibadah melalui ponsel pribadi. Cukup dengan mengunduh aplikasi, bergabung di situs tertentu, atau bahkan melalui media sosial, seseorang dapat terlibat dalam perjudian tanpa harus terlihat oleh orang lain.
Perjudian online tidak lagi berbentuk meja kasino atau dadu, tetapi tersembunyi dalam bentuk game-game berhadiah uang, taruhan olahraga digital, hingga permainan yang terlihat seolah-olah biasa, padahal di baliknya terdapat sistem taruhan dan pengambilan keuntungan haram.
Dengan maraknya internet dan teknologi, seseorang kini bisa berjudi hanya lewat genggaman tangan. Bahkan anak-anak dan remaja dapat dengan mudah mengakses situs dan aplikasi judi yang tersebar di berbagai platform.
Mudahnya mengakses permainan judi sebenarnya merupakan suatu ancaman. Sebab, banyak sekali dampak-dampak negatif dari bermain judi.
Islam sejak awal telah mengharamkan segala bentuk perjudian, baik tradisional maupun modern. Hukum judi tidak berubah meskipun bentuknya berganti rupa. Judi tetaplah judi, baik dilakukan dengan kartu, dadu, lotre, atau klik di layar ponsel.
Perjudian apapun bentuknya jelas hukumnya haram dan jika dilakukan termasuk perbuatan dosa. Karena itu, sebagai seorang muslim yang takut akan siksa neraka sudah seharusnya menjauhi permainan judi bahkan meninggalkannya.
Di zaman sekarang, mengakses perjudian secara online sangatlah mudah. Ada ratusan bahkan jutaan situs judi yang masih bisa diakses masyarakat dan belum bisa dicegah secara maksimal oleh pemangku kebijakan. Padahal di dalam Al-Qur’an sudah jelas bahwa judi adalah perbuatan yang haram, sebagaimana firman Allah Swt yang terdapat dalam Al-Qur’an, surat Al Maaidah ayat 90, yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (QS. Al-Maidah: 90)
Hadirin jamaah Jumat rohimakumullah…
Berjudi adalah segala bentuk permainan yang disertai dengan taruhan uang atau barang, baik berbentuk fisik maupun digital. Motivasi dari para penggemar judi adalah mereka ingin kaya dengan jalan pintas, cepat dan ringan. Padahal, judi memiliki sisi buruk yang merusak dan berpotensi besar merugikan.
Bagi pelakunya akan menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti malas mencari rezeki yang halal, gemar berkhayal menjadi orang kaya, mau melakukan apa saja seperti berhutang atau mencuri demi mendapatkan uang untuk berjudi, serta meninggalkan kewajiban dan perintah dari Sang Kholiq Allah SWT seperti shalat yang lima waktu termasuk juga menafkahi keluarga.
Dampak lain dari berjudi adalah memburuknya keadaan fisik bagi pelakunya. Sifat judi yang membikin candu akan merusak sistem kognitif otak, emosinya akan sering naik turun karena terombang­ ambing dengan ketergantungan nasib, kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi menurun, serta sering mengalami stress atau depresi.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah…
Sekarang ini fokus kita bukanlah menunggu pemerintah memblokir seluruh situs perjudian. Karena hal itu mustahil mengingat situs dan aplikasi perjudian setiap hari semakin bertambah dan selalu meregenerasi alamat aksesnya.
Apalagi munculnya teknologi VPN (Virtual Private Network) yang memungkinkan seseorang mengakses portal judi yang diblokir oleh pemerintah.
Kita sebagai sosok laki-laki yang menjadi pemimpin keluarga memiliki peran penting dalam memproteksi mereka dari bahaya berjudi. Perbanyaklah meluangkan waktu untuk keluarga dan isi dengan berbagai kegiatan positif. Awasi dan blokir segala bentuk situs atau aplikasi yang berbau judi.
Dan yang tak kalah penting adalah memberi edukasi kepada anak-anak dan saudara-saudara kita, tentang kerugian dan dampak buruk berjudi, serta ancaman bagi pelakunya kelak di akhirat.
مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدِ شِيْرِ فَقَدْ عَصَى اللّٰهَ وَرَسُولَهُ
“Siapapun yang bermain dadu/judi, maka dia telah bermaksiat kepada Allah SWT dan Rosul-Nya.” ( HR Ibnu Majah)
Kita sebagai orang tua dan kepala keluarga harus aktif memantau anak-anak kita dari pengaruh judi online. Jangan biarkan mereka asyik dengan gawai tanpa pengawasan. Memberikan pendidikan agama sejak dini menjadi benteng terbaik dari kerusakan moral.
Internet adalah alat, bukan tujuan. Ia bisa menjadi jalan menuju kebaikan, namun juga bisa menjadi jalan kehancuran. Ketika internet dimanfaatkan untuk menuntut ilmu, berdakwah, berdagang halal, atau silaturrahmi, maka ia menjadi ladang pahala.
Tetapi jika digunakan untuk berjudi, menipu, atau menyebarkan dosa, maka ia akan menjadi saksi kehancuran moral manusia.
Mari kita jaga diri, keluarga, dan masyarakat dari bahaya perjudian online. Gunakan internet dengan bijak, dalam batas yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Sebagai penutup khutbah pada siang hari ini, mari kita bersama­ sama memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT semoga kita dan keluarga kita semua dihindarkan dan diselamatkan dari bahaya judi dan yang sejenisnya, sehingga kita dijadikan keluarga yang bahagia, sejahtera, harmonis, sakinah, mawaddah warohmah. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَ لَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنَيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Prof. Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

Prof. Dr. H.M. Fatchurahman, M.Psi., M.Pd.

Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah